Tips Memutus Rantai Generasi Sandwich Biar Gak Nyusahin Anak

Diposting pada

Istilah Sandwich Generation atau Generasi Sandwich kian populer di tengah masyarakat belakangan ini. Generasi Sandwich adalah generasi orang dewasa yang harus menanggung biaya hidup tiga generasi, yaitu orang tuanya, dirinya sendiri dan anaknya.

Disadari atau tidak, generasi sandwich sudah terjadi dari generasi sebelumnya dan secara turun-temurun terus berlanjut. Hadirnya generasi sandwich ini secara umum disebabkan oleh faktor minimnya perencanaan dan kesiapan finansial orang tua untuk masa pensiunnya. Sehingga, pada akhirnya anak-anak mereka lah yang terpaksa memikul tanggung jawab finansial dalam menghidupi orang tuanya.

Tak dipungkiri beban generasi sandwich itu berat apalagi jika generasi ini belum mapan finansial. Oleh sebab itu, rantai generasi sandwich harus diputus. Alasannya bukan berarti tidak berbakti kepada orang tua tetapi seorang anak juga berhak merasakan bebas finansial.

Memutus rantai generasi sandwich itu perlu dimulai dari diri kita pribadi dan mulai dari sekarang. Miliki niatan kuat bahwa Anda tak ingin menyusahkan anak-anak di masa pensiun nanti. Sadari bahwa memiliki dana pensiun yang cukup untuk biaya hidup saat usia tidak lagi produktif itu penting, dan Anda bisa melakukannya.

Simak dan praktikkan tips memutus rantai sandwich generation dari cermati.com berikut ini.

1. Buat Rencana Finansial dan Hitung Biaya Hidup Masa Pensiun

Luangkan waktu untuk membuat rencana keuangan dan menghitung kisaran biaya hidup yang Anda butuhkan ketika masa pensiun nanti. Hal ini penting dilakukan supaya Anda bisa menyiapkan dana pensiun dengan cukup, sejak jauh-jauh hari.

Contoh rencana finansial antara lain menentukan lokasi tempat tinggal ketika pensiun. Tanyakan ke diri sendiri, apakah Anda ingin tinggal di desa atau di kota? Lalu berapa kisaran biaya hidup dan gaya hidup per bulan yang dibutuhkan saat masa tua nanti?

Kemudian, pikirkan juga kegiatan apa yang ingin Anda lakukan ketika sudah pensiun. Apakah Anda ingin menjalankan bisnis sampingan atau melakukan hobi, seperti travelling? Hitung juga dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut.

Tips, saat membuat rencana finansial untuk tujuan jangka panjang, Anda harus yakin bahwa Anda bisa. Pikirkan hal-hal positif yang akan membuat Anda bersemangat dalam mempersiapkan dana pensiun tersebut.

2. Beranikan Diri Berkomunikasi Tentang Uang dengan Pasangan dan Keluarga

Miliki keberanian untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan dan keluarga tentang keuangan Anda. Tujuannya supaya Anda tidak stres memikirkan persoalan keuangan sendiri, sekaligus membuat orang tua dan keluarga paham dengan beban finansial yang Anda pikul.

Tips, pilih waktu dan mood yang pas saat berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga. Hindari bicara dengan perasaan emosi, sebisa mungkin gunakan pemilihan bahasa yang baik dan sopan supaya tidak menyinggung perasaan orang tua atau pasangan Anda.

3. Bijak Mengatur Pendapatan

Sebagai generasi sandwich, bijak mengelola pendapatan itu penting agar tidak stres finansial. Mulai dari sekarang, biasakan untuk melakukan perencanaan keuangan bulanan dan catat semua pengeluaran.

Utamakan untuk mengamankan pos pengeluaran utama biaya hidup dan gaya hidup keluarga inti. Dalam pencatatan keuangan, pisahkan pos alokasi keuangan tambahan untuk membantu biaya hidup orang tua dan saudara (kakak/adik).

Tips, berikan batasan jumlah maksimal pengeluaran rutin membantu orang tua atau saudara Anda. Selain itu, edukasi keluarga Anda untuk senantiasa menerapkan gaya hidup sederhana agar pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan.

4. Lindungi Diri dan Keluarga dengan Asuransi Kesehatan

Bagi generasi sandwich, asuransi kesehatan penting untuk dimiliki supaya ketika musibah sakit parah atau kecelakaan melanda, keuangan Anda tetap terlindungi karena biaya berobat hingga rawat inap akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Tips, miliki asuransi kesehatan terbaik sesuai dengan kebutuhan untuk diri Anda, keluarga serta orang tua. Selain asuransi kesehatan dari pemerintah (BPJS Kesehatan), Anda juga bisa mempertimbangkan untuk membeli asuransi tambahan.

5. Lakukan Investasi untuk Tujuan Dana Darurat dan Dana Pensiun

Investasi memiliki peranan penting dalam memutus rantai sandwich generation. Sebab investasi dapat meningkatkan nilai aset guna mempersiapkan kondisi finansial yang lebih baik di masa depan.

Miliki tujuan investasi yang jelas yaitu menyiapkan dana yang cukup untuk masa kini dan masa tua nanti biar tidak menyusahkan anak-anak. Jadi, mulai sekarang juga lakukan investasi untuk pos dana darurat dan dana pensiun.

Lalu, pilih produk investasi yang aman, menguntungkan, modal terjangkau dan mudah dicairkan. Salah satu jenis investasi yang cocok dipilih untuk tujuan dana darurat dan dana pensiun adalah investasi emas.

Alasannya, emas termasuk kategori investasi rendah risiko, memiliki nilai keuntungan investasi yang bagus untuk jangka panjang sebab harga emas cenderung naik, lalu emas dapat menjaga nilai uang dari inflasi dan emas mudah untuk dicairkan.

Tips, tak perlu bingung mencari tempat investasi emas yang mudah, aman dan terpercaya karena Anda bisa berinvestasi emas melalui Pegadaian Tabungan Emas.

Pegadaian Tabungan Emas adalah layanan penjualan dan pembelian emas dengan fasilitas titipan, dimana saldo akan terkonversi menjadi gram emas.

Modal investasinya sangat terjangkau. Anda bisa mulai membuka rekening Pegadaian Tabungan Emas dan melakukan pembelian Tabungan Emas (Top Up) mulai dengan Rp10.000,-  atau setara 0,01 gram emas.

Pegadaian Tabungan Emas memiliki banyak keunggulan yaitu:

  • Tersedia diseluruh outlet Pegadaian dan melalui aplikasi Pegadaian Digital, Agen Pegadaian dan Marketplace yang bekerjasama.
  • Mudah dicairkan baik dengan cara digadai atau dijual.
  • Dikelola secara profesional dan transparan.
  • Jaminan karatase emas 24 karat, bisa dicetak menjadi emas batangan.
  • Nasabah dapat melakukan pembelian Tabungan Emas (Top Up) mulai dari 0,01 gram di outlet Pegadaian terdekat.