Tips Investasi Emas Perhiasan agar Untung

Diposting pada

Investasi emas yang menjadi favorit masyarakat adalah membeli emas perhiasan. Berupa kalung, cincin, gelang, liontin, atau lainnya.

Investasi emas perhiasan biasanya digandrungi emak-emak. Selain untuk investasi, membeli emas perhiasan bisa untuk dikenakan atau menunjang penampilan, seperti saat acara kondangan, lebaran, arisan, dan acara lainnya.

Keuntungan investasi emas, di antaranya nilai relatif stabil, dapat dijual ketika sewaktu-waktu butuh uang, potensi return 10-12% per tahun bila investasi jangka panjang. Sedangkan kerugian investasi emas perhiasan, yaitu potensi kehilangan, harga jual turun, dan lainnya.

Namun cara investasi emas yang satu ini mesti hati-hati agar tidak tertipu membeli emas palsu. Sebab, saat ini banyak pemalsuan emas. Modusnya, menyepuh perak dengan dilapisi emas. Emas palsu kemudian dibentuk perhiasan dan dijual kepada masyarakat. 

1. Cari tahu tentang harga emas terkini 

Meski harganya terbilang stabil, investasi emas perhiasan bisa mengalami kenaikan dan penurunan harga. Selama pandemi harga emas semakin fluktuatif.

Hal ini patut menjadi salah satu pertimbangan dalam memulai investasi emas. Beli emas saat harganya turun, simpan untuk investasi jangka panjang. Pasti harganya akan naik dan kamu bisa menjualnya.

Selalu cek harga emas terkini terlebih dahulu, sebelum membeli atau memulai investasi emas. Hitung pula besaran biaya pembuatan perhiasan tersebut.

Biasanya, konsumen saat membeli emas perhiasan dikenakan biaya pembuatan yang cukup mahal dari nilai emas. Namun pada saat dijual lagi tidak akan menghitung ongkos tersebut, sehingga kamu bisa mengalami kerugian.

2. Cermati kadarnya

Harga emas akan dipengaruhi oleh kadar emas. Semakin tinggi kadar emas, semakin mahal pula harganya.

Meski emas 24 karat terlihat bagus dan menarik, namun kadarnya yang tinggi membuat emas ini lebih lunak dan sulit dibentuk menjadi perhiasan. Tak heran, bila model emas perhiasan 24 karat begitu-begitu saja alias simpel. Tidak seperti emas kadar 23 atau 22 karat.

Pastikan kamu memilih perhiasan emas dengan kadar karat yang tepat dalam investasi emas. Contohnya ada emas 24 karat  (99,99%), emas 22 karat (91,7%), emas 20 karat (83,3%), emas 18 karat (75%), emas 16 karat (66,6%), emas 14 karat (58,5%), dan emas 9 karat (37,5%).


3. Cek kondisi emas

Membeli emas perhiasan untuk investasi emas juga butuh ketelitian. Hindari membeli emas yang bentuknya sudah rusak atau kuno.

Di dalam praktiknya, emas hadir dalam berbagai desain. Pastikan kamu memilih desain terbaru dan trennya untuk waktu lebih lama.  

Cek juga kebersihan emas perhiasan yang kamu beli, sebab bisa saja kotoran menempel akibat proses pencucian yang tidak maksimal. Kondisi emas yang baik dan desain yang teranyar akan memudahkan kamu menjual kembali perhiasan tersebut. 

4. Beli di toko emas langganan atau terpercaya

Investasi emas perhiasan secara offline tetap harus hati-hati. Beli emas di toko langganan atau terpercaya yang sudah dikenal kredibilitasnya.

Membeli emas pun harus dilengkapi dengan surat. Sebab jika tidak, terindikasi bekas emas curian. Emas perhiasan yang memiliki surat dapat dijual dengan harga lumayan tinggi ketimbang tanpa surat.