Resiko yang Umum dalam Berinvestasi di Reksa Dana

Diposting pada

Investasi menjadi pilihan banyak orang yang ingin mencapai berbagai tujuan di dalam keuangan mereka. Aktifitas keuangan ini bisa memberikan keuntungan yang pada akhirnya diharapkan dapat membuat kondisi keuangan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Bukan hanya itu saja, investasi juga dianggap bisa mengamankan keuangan di masa yang akan datang, terutama jika aktifitas keuangan ini dilakukan dengan langkah yang tepat. Di antara banyak instrumen investasi yang diminati, reksa dana menjadi salah satu yang paling populer dan layak dijadikan sebagai pertimbangan.

Bagi yang berniat untuk segera mulai berinvestasi di dalam keuangan Anda, tidak ada salahnya untuk memilih reksa dana sebagai pertimbangan. Potensi keuntungan yang dimiliki reksa dana terbilang besar, jika dibandingkan dengan sejumlah instrumen investasi lainnya.

Namun meski begitu, resiko yang dimiliki investasi ini juga terbilang tinggi, sehingga sangat penting untuk memahaminya dengan baik sejak awal. Jangan sampai tujuan Anda mendatangkan keuntungan justru berakhir dengan sejumlah kerugian, hanya karena tidak memahami dan mengelola reksa dana Anda dengan tepat. Hal ini tentu sangat berisiko pada keuangan, bukan?

Berikut ini adalah beberapa resiko umum yang mungkin Anda temui ketika berinvestasi pada reksa dana:

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

1. Risiko Umum yang Terjadi di Pasar Modal

Sebagai produk yang diperjual belikan di pasar modal, reksa dana memang sangat rentan dengan berbagai pengaruh serta resiko pasar. Perubahan kondisi pasar bisa saja terjadi setiap saat dan mempengaruhi harga, di mana hal ini juga dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti:

  • Kebijakan pemerintah dan perkembangan kondisi politik di sebuah negara.
  • Pergerakan suku bunga yang terjadi secara umum.
  • Adanya sentimen dari para investor yang terjadi secara luas.
  • Perkembangan ekonomi secara global dan nasional.
  • Terjadinya guncangan eksternal, seperti: peperangan, bencana alam, dan lainnya.
  • Perkembangan peraturan dan juga masalah hukum lainnya.

2. Risiko Terhadap Pembiayaan Pinjaman

Hal ini biasanya terjadi jika menggunakan sumber modal yang berasal dari hasil pinjaman, di mana Anda tentu akan memiliki sejumlah resiko terhadap investasi yang Anda biayai dengan pinjaman tersebut. Ada beberapa hal yang wajib dipahami dalam hal ini, seperti:

  • Pinjaman yang Anda investasikan dapat meningkatkan kemungkinan di dalam investasi itu sendiri, baik itu untuk mendatangkan keuntungan maupun mendatangkan kerugian di masa yang akan datang.
  • Ketika nilai investasi menurun dan berada di bawah titik tertentu, maka kemungkinan lembaga keuangan akan meminta Anda menambah jumlah agunan, sehingga jumlah pinjaman turun ke level yang sudah disyaratkan oleh lembaga tersebut.
  • Biaya pinjaman yang harus dibayarkan akan bervariasi, mengikuti perkembangan suku bunga yang berlaku.

Berbagai resiko di atas tentu patut menjadi pertimbangan, sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan pinjaman sebagai dana investasi reksa dana.

3. Risiko Efek

Resiko efek terbilang cukup banyak dan bisa terjadi kapan saja, misalnya: terjadinya implikasi akibat turunnya peringkat kredit perusahaan, adanya kemungkinan terjadinya default perusahaan penerbit terhadap pembayaran kupon dan pokok obligasi.

4. Risiko Likuiditas

Resiko likuiditas juga menjadi hal yang patut dipertimbangkan, di mana selalu ada kemungkinan Anda mengalami kesulitan untuk menjual efek dengan nilai yang wajar, sebab hal ini akan sangat dipengaruhi oleh volume yang sedang diperdagangkan di bursa.

5. Risiko Inflasi

Resiko inflasi merupakan resiko terjadinya potensi kerugian nilai investasi Anda, hal ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga rata-rata pada berbagai produk konsumsi di pasaran.

6. Keuntungan Tidak Dijamin

Di dalam reksa dana, keuntungan juga tidak akan dijamin. Resiko ini memungkinkan Anda tidak mendapatkan keuntungan, pembagian deviden, dan juga kenaikan nilai investasi tersebut, sebab tidak ada jaminan dari pihak perusahaan.

7. Risiko Ketidakpatuhan

Kondisi ketidakpatuhan ini bisa saja dipengaruhi oleh berbagai resiko di dalam reksa dana, di mana keuntungan yang didapatkan bisa saja tidak sesuai dengan berbagai hal, seperti: aturan dan hukum yang berlaku, peraturan, etika, Policy and Procedure internal dari Manajer Investasi itu sendiri.

8. Risiko Manajer Investasi

Di dalam prakteknya, kinerja investasi reksa dana memang sangat dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Investasi yang meliputi berbagai hal, seperti: keahlian, pengalaman, teknik dan proses yang diterapkan, dan juga pengetahuan. Jika salah satu dari hal tersebut tidak terpenuhi dengan baik oleh Manajer Investasi, maka resiko kerugian dan dampak buruk sangat mungkin terjadi pada investasi reksa dana tersebut.