Rahasia Menjadi Kaya Setelah Lebaran Tanpa Halu

Diposting pada

Lebaran menjadi momen membahagiakan bisa kumpul keluarga. Tetapi di sisi lain, bisa juga menguras isi dompet karena lebih banyak pengeluaran dibanding bulan-bulan biasanya.

Bagi orang yang tidak cerdas mengatur keuangan, tidak jeli melihat peluang alias tidak kreatif dan inovatif, itu adalah awal masalah finansial.

Namun tidak bagi kamu yang sebaliknya. Kamu bisa menghasilkan lebih banyak uang setelah Lebaran. Dari yang tadinya duit pas-pasan, jadi berlimpah tanpa halu dan tanpa menipu orang lain.


1. Kelola THR dengan baik

Sebelum tanggal terima THR datang, sebaiknya rencanakan dulu jumlah kebutuhan Hari Raya. Misalnya, total THR Rp 7 juta dan kebutuhan Lebaran sebesar 60%.

Berarti Rp 4,2 juta ini dialokasikan untuk kebutuhan Hari Raya, seperti mudik, bagi-bagi THR, beli baju baru, dan sebagainya. Setelah itu, sebesar 20% untuk dana darurat dan 20% sisanya untuk investasi.

Dengan perencanaan THR yang matang, kamu tak akan jatuh miskin setelah lebaran. Sebab, kamu sudah menyisihkan uang ke rekening tabungan atau investasi.

2. Sewakan aset yang tidak terpakai

Kalau kamu punya properti atau kendaraan yang tidak terpakai, sebaiknya sewakan untuk menambah pemasukan. Jadi lebaran tidak melulu tentang pengeluaran, tapi juga pemasukan yang lumayan.

Apalagi menjelang lebaran, sewa kendaraan biasanya paling laris karena banyak orang rantau yang ingin pulang kampung. Inilah yang dinamakan aset bekerja untukmu.

3. Menawarkan jasa

Kamu pintar mendekor atau menjahit? Manfaatkan momentum lebaran untuk meraup uang lebih banyak dari jualan skill.

Misalnya untuk dekorasi, kamu bisa tawarkan jasamu kepada keluarga yang ingin merayakan lebaran besar-besaran karena mereka pasti butuh ahli dekor agar ruangan kelihatan menarik.

Lakukan hal yang sama untuk skill lainnya. Bisa dikatakan, skill tersebut tidak hanya dipendam, melainkan dikeluarkan, dikembangkan, dan dijadikan uang untuk menambah pemasukan.

Tidak berhenti sampai saat lebaran saja. “Jual” skill tersebut seterusnya agar uang terus mengalir ke rekening. Tetap jaga dan pertahankan kualitas pelayanan, sehingga konsumen puas dengan pekerjaanmu.

 Memanfaatkan aset untuk kegiatan produktif

4. Memanfaatkan aset untuk pendanaan

Bagi yang kekurangan modal saat ingin membangun usaha, maka bisa menggadai aset untuk pendanaan. Misalnya rumah, kendaraan, apartemen, tanah, emas, atau saham. 

Kamu tidak perlu khawatir karena gadai aset punya tujuan yang bagus atau produktif. Selagi kamu mau mengelola modalnya dengan baik, aset yang sudah digadai bisa ditebus lagi.

Maka dari itu, buat perencanaan tentang penggunaan modal untuk menghindari pengeluaran di luar kegiatan usaha. Jadi tidak ada yang namanya pemborosan, melainkan pemasukan yang berlimpah ruah setelah lebaran.


5. Membuka bisnis bersama teman 

Kamu tak boleh kehabisan akal sewaktu berbisnis. Meskipun modalnya kurang, aset tidak punya, kamu masih bisa mengajak teman untuk membuka bisnis bersama. Siapa tahu salah satu dari mereka mau join.

Pilih bisnis yang sesuai dengan kondisi keuangan pasca lebaran, jadi kamu tidak perlu meminjam uang ke bank untuk membangun bisnis. Samaratakan antara modal kamu dan teman, begitu pula dengan pembagian keuntungan agar adil.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, buat perjanjian kerja sama atau hitam di atas putih dengan ditandatangani bersama.

6. Review portofolio investasi 

Portofolio investasi perlu di review setelah lebaran. Siapa tahu kamu ingin mengubah alokasi pendanaan. Misalnya yang semula 70% di saham dan 30% di deposito menjadi 50% saham, 25% reksadana, dan 25% deposito.

Selain itu, review bertujuan untuk meminimalisir tingkat kerugian yang terjadi selama berinvestasi khususnya untuk instrumen yang berisiko tinggi.