Ogah Tekor? Ini Cara Investasi Uang yang Baik dan Benar

Diposting pada

Saat ini, menabung saja tidak cukup untuk menjamin finansial di masa mendatang. Barengi dengan investasi sedini mungkin karena peluang meningkatkan kekayaan lebih besar.

Agar investasi sukses, ada cara yang harus diperhatikan, sehingga hasilnya menjadi lebih maksimal. Bagaimana?


Cara investasi uang yang baik dan benar

1. Memilih produk investasi yang sesuai

Instrumen investasi di Indonesia cukup beragam. Namun, tidak semuanya sesuai dengan karakteristik atau profil risikomu.  

Apabila karakteristikmu konservatif atau menghindari kerugian, maka deposito, reksadana, dan emas merupakan investasi yang tepat. Sebab, terbilang aman karena cenderung lebih stabil.

Untuk kamu yang tipenya agresif atau berani rugi, bisa melirik investasi saham atau kripto. Tinggi risiko, besar pula return atau imbal hasilnya.

2. Ubah mindset tentang investasi

Sukses atau tidaknya investasi tidak terlepas dari mindset atau pola pikir seperti apa yang kamu miliki. Sebelum memulai investasi, penting untuk mengubah mindset terhadap investasi.

Ketahuilah, kalau keuntungannya tidak bisa membuatmu langsung kaya raya dalam satu atau dua hari. Butuh waktu panjang agar nilai investasi maksimal.

Investasi juga bukan sumber pemasukan utama. Jadi jangan mengandalkannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Investasi hanyalah alat untuk menjamin ketidakpastian finansial di masa tua nanti. 

3. Pilih platform investasi terpercaya

Investasi ibarat menanam bibit tanaman. Agar buahnya berlimpah, pemilihan tanahnya harus tepat. Di dalam investasi, tanah ini sama artinya dengan platform yang digunakan untuk berinvestasi. 

Pilih platform investasi terpercaya yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Platform tersebut juga memiliki track record yang baik dalam menyediakan kebutuhan investasi bagi para investor, sehingga proses investasi menjadi lancar. 

Hindari platform yang mengiming-imingkan keuntungan besar secara tidak wajar dan instan. Platform seperti ini biasanya bodong alias penipuan.


Diversifikasi investasi untuk meminimalisir risiko investasi

4. Melakukan diversifikasi

Investasi yang benar tidak terpaku pada satu jenis instrumen saja, tapi beberapa. Perlu dilakukan diversifikasi untuk meminimalisir risiko kerugian kalau sewaktu-waktu nilai investasi menurun.

Jika kamu sudah punya saham, diversifikasi ke produk atau instrumen lain, seperti reksadana, obligasi pemerintah, ataupun emas. Setidaknya kalau harga saham turun, keuntungan dari investasi lain dapat menutupi kerugian di saham.

Di sisi lain, kamu juga masih punya sumber keuntungan lain yang dapat digunakan sebagai modal untuk diversifikasi berikutnya. Alhasil, jumlah asetmu tidak stuck.

5. Peka terhadap kondisi ekonomi

Harga saham dan nilai suku bunga bank bisa naik dan turun kapan saja. Hal ini tidak lepas dari pengaruh kondisi ekonomi suatu negara. Penyebabnya bisa karena bencana alam, tingginya permintaan impor, pengaruh politik, maupun sosial.  

Maka penting untuk peka pada perekonomian negara, agar kamu dapat waspada terhadap fluktuasi harganya. Contoh, saat ini covid-19 mereda, lakukan analisis saham-saham apa saja yang berpotensi naik dan turun, sehingga kamu dapat membeli saham yang tepat.  

6. Tidak perlu sering-sering dipantau

Untuk mendapatkan ketenangan saat berinvestasi, sebaiknya tidak terlalu sering memantau pergerakan harganya. Fluktuasi ini akan membuatmu sering mengambil keputusan, seperti beli atau jual.

Misalnya kamu membeli saham blue chip. Langkah terbaik adalah biarkan ‘tidur’. Tidak bertindak apapun. Saham disimpan saja dalam jangka panjang.

Dengan tidur, kamu memberi kesempatan saham bagus untuk bertumbuh. Kapan jualnya? Begitu harga sudah berbalik ke harga wajar atau di harga tertinggi.


Perhatikan juga kondisi ekonomi

7. Tidak serakah

Dalam investasi saham, sebenarnya sah-sah saja kalau kamu tidak ingin menjual saham meskipun harganya tinggi. Tapi ingat, tidak serakah demi memaksimalkan untung. 

Jika tingkat keuntungan sudah mencapai persentase yang diharapkan di awal, lebih baik jual sahamnya daripada menahannya. Sebab, kamu tidak bisa memprediksi harganya dengan pasti pada keesokan hari. 

Keuntungannya bisa digunakan untuk membeli saham lain yang berpotensi untung. Jadi, total portofolio investasi meningkat secara perlahan. 

8. Rutin mengalokasikan dana investasi

Kamu tidak boleh mengandalkan keuntungan semata untuk meningkatkan jumlah investasi karena keuntungan ini sifatnya tidak pasti. Sekarang bisa untung, dua atau tiga jam lagi malah berubah jadi rugi.

Lebih baik rutin mengalokasikan dana untuk investasi, jadi jumlah peningkatannya pasti setiap bulan. Alokasikan minimal 10% dari total penghasilan setiap bulan ke rekening investasi.