Modus Penipuan KTA yang Wajib Diwaspadai

Diposting pada

Popularitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) semakin bersinar dari tahun ke tahun, bahkan KTA menjadi salah satu produk perbankan paling dicari dan banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat karena kemudahan dan keunggulannya.

Mulai dari kemudahan persyaratan, yakni KTA tidak membutuhkan aset untuk dijadikan sebuah jaminan, hingga proses pengajuan kredit yang singkat menjadi faktor utama yang membuat masyarakat sangat menyukai dan memilih KTA sebagai solusi kebutuhan kredit mereka.

Meskipun KTA memang sangat diminati, tetapi bukan berarti KTA akan sangat mudah untuk didapatkan. Tetap ada persyaratan dan aturan yang harus diperhatikan supaya produk KTA tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tidak hanya itu, saat ini juga ada banyak sekali modus penipuan KTA yang dilakukan oleh oknum-oknum jahat yang hanya akan merugikan kamu. Modus penipuan tersebut biasanya menyasar orang-orang yang sangat bersemangat mencari dana pinjaman dan minim informasi.

Oleh sebab itu, sebagai debitur atau pihak yang meminjam dana, kamu harus bersedia untuk memahami dan mengetahui informasi terkini untuk mewaspadai penipuan berkedok KTA.

Apa saja modus penipuan KTA? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

6 Modus Penipuan KTA

  1. SMS Tawaran Pinjaman Kilat yang Menggoda Salah satu cara penipu mendekatimu adalah dengan melakukan penawaran yang mudah dan murah lewat SMS. SMS  terbilang modus lama, namun hingga saat ini masih banyak digunakan dan masih saja banyak orang yang menjadi korbannya. Lewat sebuat pesan singkat (SMS) ini, kamu akan ditawari kemudahan dalam mendapatkan sejumlah dana pinjaman. Kamu tergoda? Bisa jadi, iya. Namun jika kamu jeli melihatnya, maka logikamu akan bekerja dan menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana mungkin sejumlah besar dana bisa didapatkan melalui sebuah pesan singkat saja?”.Jadi, jangan mudah tergiur dan membuat kesalahan dengan cara meladeni berbagai SMS yang serupa, tindakan tersebut hanya akan membuatmu menjadi korban penipuan nantinya. Lebih baik dihapus saja SMS yang berisikan tawaran pinjaman uang tanpa syarat. Para pelaku kejahatan penipuan berkedok pinjaman kilat, pinjaman online cepat cair, dan lain sebagainya akan selalu semangat mengirimi SMS ke ponselmu, oleh sebab itu kamu juga harus lebih semangat lagi untuk mengabaikannya.
  2. Rayuan Ala-ala TelemarketingAda telepon masuk? Tidak apa-apa diangkat, tapi perlu waspada jika kedoknya adalah kamu mendapatkan fasilitas pinjaman tanpa agunan, apalagi dalam jumlah besar. Karena selanjutnya, penipu akan meminta data diri sampai ke informasi paling rahasia, seperti nomor rekening, PIN / password, kode OTP, dan lain-lain.Daripada dilanjutkan, lebih baik katakan kalau kamu sibuk dan tutup teleponnya. Beres kan? Untuk berjaga-jaga, silahkan install aplikasi Truecaller yang dapat mengidentifikasi nomor pada setiap panggilan masuk. Jika ada panggilan masuk, kamu bisa mengetahui siapa yang menelepon. Bahkan nomor debt collector atau spam sekalipun dapat diidentifikasi, jadi kamu tahu apakah harus mengangkat atau mengabaikannya.
  3. Surat Cinta Elektronik dari BankAda email masuk dari orang yang tidak dikenal sebenarnya sudah biasa. Namun, yang patut dicurigai adalah email berisi promosi atau tawaran untuk mengajukan pinjaman dengan mengklik link tertentu. Setelah diklik, kamu biasanya akan digiring menuju situs tertentu, lalu diminta untuk memberikan informasi mengenai data diri. Lebih parahnya lagi, link tersebut juga bisa mengambil atau mencuri datamu secara langsung.Modus penipuan seperti ini dinamakan phishing, yaitu pencurian data diri seseorang untuk mengakses dompet digital, rekening bank, maupun kartu kredit. Coba untuk berhati-hati saat mengklik link maupun backlink apapun yang disematkan di badan email.Jika penipu mengatasnamakan bank tertentu, sebaiknya hubungi customer service bank yang bersangkutan. Gunanya untuk memastikan tawaran tersebut, jadi kamu tidak menjadi korban penipuan.
  4. Pesan BerantaiSelain email, pesan masuk melalui Whatsapp yang berkedok KTA juga kerap kali masuk ke ponsel. Pelaku akan membuat broadcast, seperti “butuh dana cepat”, “butuh biaya perobatan”, “butuh pinjaman untuk membuka usaha”, dan lain sebagainya. Lalu, mengirimkannya ke nomor handphone orang lain secara acak. Di dalam broadcast biasanya disematkan link atau nomor telepon yang dapat dihubungi jika membutuhkan KTA. Sebaiknya diabaikan saja pesan masuknya karena ini merupakan salah satu bentuk penipuan.Jika memang butuh dana cepat, sebaiknya hubungi pihak bank / fintech P2P lending melalui nomor telepon resmi atau datang langsung ke kantor cabang. Jauh lebih aman, dipastikan bebas penipuan juga.
  5. Minta Informasi Kartu KreditTidak sedikit pula pelaku penipuan meminta korban untuk memberikan informasi kartu kredit, seperti 16 digit angka pada kartu dan kode CVV. Modusnya sih ingin mengirimkan hadiah uang tunai, saldo dompet digital, cashback tertentu, dan voucher belanja. Tapi jangan percaya! Karena itu sudah jelas penipuan. Informasi kartu tersebutlah yang akan digunakan penipu untuk menggerus isi kartu kreditmu. Jika memang pihak bank atau siapapun ingin memberikan hadiah kepadamu, tentu tidak perlu meminta informasi krusial seperti itu. Untuk kamu sendiri, sebaiknya jangan mudah tergiur dengan pemberian apapun.
  6. Menggunakan “Jurus Memaksa”Mengajukan pinjaman secara online merupakan alternatif yang paling diminati saat ini. Selain mudah, cara ini terbilang praktis karena kamu tidak perlu menelepon atau datang ke kantor cabang bank bila ingin mengajukan pinjaman. Biasanya akan ada pihak yang melakukan follow up. Jika dalam proses follow up ada kesan berlebihan sampai paksaan, sebaiknya jangan diteruskan meskipun kamu sedang membutuhkan dana.Selain ada potensi penipuan, cara ini juga kurang sopan. Pihak bank / fintech P2P lending seharusnya melayani dengan baik agar kamu mau memanfaatkan produk yang mereka tawarkan.