Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap, Cara Membuat Laporannya?

Diposting pada

Aktiva tetap (aset tetap) mempunyai nilai yang semakin berkurang dari suatu periode ke periode berikutnya.

Nilai aktiva tetap akan menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode tertentu

Dalam akuntansi, hal ini dikenal dengan istilah penyusutan atau depresiasi.

Akumulasi penyusutan aktiva tetap yang terjadi perlu dicatat dalam jurnal laporan keuangan pada akhir periode untuk mengetahui nilai manfaat yang bisa didapatkan selama sisa pemakaian aset tersebut.

Untuk itu, baca terus artikel ini untuk cara menghitung biaya akumulasi dan membuat jurnal penyusutan atau jurnal depresiasi aktiva tetap.

Mengenal Tentang Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap

Pengertian jurnal penyusutan (depresiasi) adalah proses pencatatan untuk mengetahui umur atau nilai dari aktiva tetap pada laporan keuangan di akhir periode akuntansi.

Jurnal ini dibuat agar perusahaan dapat mengalokasikan beban dan memanfaatkan nilai aset/perlalatan yang didapatkan selama sisa pemakaiannya.

Jenis aktiva apa saja yang dicatat dalam jurnal penyusutan?

Aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai adalah set yang berwujud seperti gedung, kendaraan, peralatan mesin,

Selain itu, di dalam aktiva tetap juga harga yang mengalami penurunan hanya aktiva yang memiliki wujud, yang mana aktiva tersebut terdiri dari gedung, kendaraan, mesin dan lain sebagainya, kecuali tanah.

Namun, terdapat aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan akan semakin tinggi nilainya yaitu tanah.

Aktiva tetap dalam bentuk tanah nilainya akan semakin tinggi seiring dengan pertambahan waktu.

Nilai aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan penyusutan aktiva tetap.

Pada saat pengakuan awal, aktiva tetap wajib dicatat sebesar biaya perolehan yang meliputi beberapa unsur di bawah ini.

  1. Harga beli yang didalamnya termasuk pajak pembelian dikurangi dengan potongan serta diskon pembelian.
  2. Biaya yang dikeluarkan seperti biaya pengangkutan barang dari lokasi awal hingga ke tujuan.
  3. Memperkirakan awal biaya pembongkaran serta perakitan aset hingga siap untuk dipergunakan.
  4. Dalam kegiatan pembelian tanah beserta bangunannya, pencatatan wajib dilakukan secara terpisah antara harga masing-masing.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Biaya Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi biaya akumulasi penyusutan yang perlu dicatat ke dalam jurnal adalah:

  • Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Harga perolehan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan.

Harga perolehan menjadi dasar penghitungan seberapa besar depresiasi  aktiva tetap yang harus dialokasikan per periode akuntansi.

Harga ini diperoleh dari sejumlah uang yang dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tetap hingga siap digunakan.

  • Nilai Residu (Salvage Value)

Taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tersebut dijual pada saat penarikan atau penghentian (retirement) aktiva.

Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai residu karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya alias di jadikan besi tua, hingga habis terkorosi.

Tentu saja ini tidak dianjurkan, alangkah baiknya jika aktiva dapat di daur ulang.

  • Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)

Sebagian besar aktiva memiliki dua jenis umur, yaitu umur fisik dan juga umur fungsional. Umur fisik dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva.

Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya).

Sementara itu, umur fungsional biasanya dikaitkan dengan kontribusi aktiva tersebut dalam penggunaanya.

Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila aktiva tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan.

Walaupun secara fisik suatu aktiva masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur fungsional.

Dapat saja aktiva tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model atas produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk.

Atau aktiva tersebut sudah tidak sesuai dengan jaman.

Kondisi ini biasanya terjadi pada jenis aktiva yang bersifat dekoratif seperti furniture, hiasan dinding, dan lain sebagainya.

Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.