Jangan Ragu, Investasi Emas Masih Untung Saat Rupiah Buntung

Diposting pada

Prospek Investasi Emas


Prospek investasi emas

Suka tidak suka, naik turunnya harga emas di dalam negeri ditentukan nilai tukar USD. Jadi, jika kurs USD menguat, maka kecenderungannya harga emas akan tertekan. Namun sebaliknya, bila USD terdepresiasi, harga emas justru mumbul.

“Faktanya kalau dolar AS naik, (harga) emas belum pasti turun,” ungkap Dendi saat berbincang dengan Cermati.com, belum lama ini.

Menurutnya, saat ini instrumen investasi lain, seperti Surat Berharga Negara (SBN), obligasi, saham, reksa dana sedang rontok terimbas ketidakpastian kondisi ekonomi global maupun domestik. Pilihan selanjutnya, investor beralih menyimpan uang dalam bentuk USD dan emas.

“Sekarang investor pada jual saham, reksa dana, surat berharga, obligasi. Lalu pindah ke instrumen yang aman saat ini, yakni USD dan emas. Emas jadi alternatif investasi kedua,” ia menjelaskan.

Pantas saja pamor atau permintaan emas masih tinggi, sehingga mendorong kenaikan harga komoditas tersebut, terutama di dalam negeri. Kalaupun harga emas turun, prediksi Dendi, tidak akan terlalu jauh merosot dan sifatnya hanya sementara. Sedari dulu, emas memang dijadikan tempat menyimpan nilai atau storage of value yang bagus.

Menerawang hingga penghujung tahun 2018, prospek investasi emas akan tetap bersinar cerah, bahkan 1-2 tahun ke depan meski diproyeksi masih akan diwarnai gejolak ekonomi maupun fluktuasi nilai tukar.

Malahan Jokowi pernah menyebut dalam pidatonya di acara World Economic Forum ASEAN di Hanoi, Vietnam beberapa waktu lalu, ada sosok Thanos yang ingin memusnahkan separuh populasi bumi. Kondisi perekonomian sekarang ini juga dianalogikan seperti film Avengers: Infinity War

“Dalam 1-2 tahun ke depan, situasi masih tidak stabil, volatilitas ekonomi tinggi. Dampaknya ke permintaan emas akan relatif tinggi, dan dianggap instrumen investasi yang cukup aman dibanding lainnya,” kata Dendi.

Keuntungan Investasi Emas

Seberapapun pergerakan harga emas, toh komoditas ini tetap jadi favorit banyak orang berinvestasi. Itu karena menyimpan uang dalam bentuk emas memiliki keunggulan dibanding instrumen investasi lain. Antara lain:

1. Nilainya relatif stabil, kecenderungannya meningkat. Kenaikan dan penurunan harga emas tidak terlalu tinggi atau lebih stabil dibanding perubahan harga saham

2. Return atau hasil investasi emas lebih tinggi dari deposito. Dendi memperkirakan, return investasi emas ke depan bisa mencapai 10-12%. Keuntungan ini akan terasa jika investasi dalam jangka panjang sekitar 4-5 tahun. 

3. Mudah dijual kembali bila suatu saat membutuhkan dana segar mendesak

4. Tidak mengenal pergeseran kualitas dan tidak ada perubahan signifikan dengan nilainya

5. Tidak harus memiliki dana besar untuk investasi

6. Pilih investasi emas batangan atau logam mulia bersertifikat. Kalau emas perhiasan biasanya konsumen saat membeli dikenakan biaya pembuatan yang cukup mahal dari nilai emas, tapi saat dijual lagi tidak akan menghitung ongkos tersebut, sehingga Anda bisa mengalami kerugian