Jadi Lebih Enteng, Begini Tips Mengumpulkan Dana Rumah yang Optimal dan Sesuai Budget

Diposting pada

Khususnya bagi yang sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri, mempunyai rumah pribadi tentu menjadi salah satu tujuan finansial yang ingin dicapai sesegera mungkin. Hanya saja, karena harga properti yang terus mengalami kenaikan secara signifikan seiring berjalannya waktu, tidak sedikit orang harus berusaha ekstra keras untuk mewujudkan impian tersebut.

Namun, asal dengan strategi yang tepat dan perjuangan tanpa henti, impian memiliki rumah sendiri pasti akan tercapai suatu saat nanti. Lalu, seperti apa cara agar bisa mengumpulkan cukup dana untuk membuat atau membeli rumah dengan lebih optimal dan sesuai budget? Tanpa panjang lebar lagi, simak penjelasan tentang penggunaan dana membuat rumah, nominal dana yang harus dipersiapkan, cara mengumpulkan, dan produk keuangan yang ideal untuk menyimpannya berikut ini.

Untuk Apa Dana Rumah Biasa Digunakan?

Dana Buat Rumah

Sebelum membahas tentang cara mengumpulkan dana buat rumah, kamu perlu memahami dulu untuk kebutuhan apa saja dana tersebut nanti akan digunakan. Hal ini tentu saja sangat berkaitan dengan cara yang dipilih untuk memiliki hunian pribadi, apakah itu membeli secara tunai, via KPR, atau membangunnya dari tanah kosong.

Jika memutuskan untuk membeli secara tunai, dana tersebut tentu sepenuhnya digunakan untuk melunasi pembeliannya. Namun, selain melunasi transaksi pembelian rumah, jangan lupa pula menyiapkan dana untuk beberapa biaya tambahan. Beberapa di antaranya adalah  biaya cek sertifikat, biaya AJB, balik nama, PPh, PNBP, BPHTB, hingga jasa notaris.

Sementara untuk pembelian rumah via KPR, utamanya dana buat rumah ini akan banyak dihabiskan untuk membayar DP atau uang muka. Biasanya, nominal uang muka atau DP ini berkisar di angka 30 persen sampai 50 persen dari harga jual rumah. Kemudian, kamu perlu melunasi angsuran pembelian rumah via KPR ini setiap bulan selama tenor yang telah dipilih sebelumnya. 

Secara umum, semakin tinggi nominal DP yang mampu dibayarkan, semakin terjangkau besaran angsuran KPR yang harus dilunasi nantinya. Yang terpenting, sesuaikan besaran cicilan KPR ini dengan kondisi keuangan agar tak sampai berisiko membuat beban cicilan terlalu berat hingga kebutuhan penting lain tak mampu tercukupi. 

Lain halnya saat kamu memutuskan untuk membangun rumah sendiri dari nol alias tanah kosong. Jika sudah memiliki tanah sebagai tempat untuk membuat rumah, tentu beban pengeluaran yang harus disiapkan adalah material dan jasanya saja. Nominalnya sendiri bisa lebih fleksibel disesuaikan dengan keuangan melalui pembuatan desain dan penggunaan luas tanah yang tepat, serta mencicil proses pembangunannya.

Nominal Dana Rumah yang Harus Dikumpulkan

Dana Rumah

Dana memang sering kali menjadi kendala dalam mewujudkan impian memiliki hunian pribadi. Karena harga properti yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, kebanyakan orang saat ini mungkin hanya bisa membeli rumah via layanan KPR atau Kredit Pemilikan Rumah. Dengan cara ini, kamu bisa memiliki hunian terlebih dulu dan membayar cicilannya setiap bulan agar beban keuangan menjadi lebih ringan.

Namun, jangan lupa bahwa layanan KPR ini mengharuskan nasabah untuk membayar DP alias uang muka dulu di awal. Agar lebih mudah melakukan perhitungannya, simak simulasi KPR berikut ini.

  • Harga Rumah: 300 Juta
  • Uang Muka: 100 Juta
  • Suku Bunga: 8.5% Tetap 5 tahun

Jika mengacu pada informasi tersebut, melalui DP pembelian rumah sebesar 100 juta dan tenor atau jangka waktu pelunasan 10 tahun, cicilan tiap bulan yang harus dibayar mencapai 2,5 juta. Nominal tersebut tentu bisa menjadi lebih terjangkau jika mampu menambah jumlah uang muka atau memperpanjang tenor pelunasannya.

Cara Tepat Mengumpulkan Dana Rumah

Ketika memilih untuk membeli rumah secara KPR, selain harus mampu menanggung cicilannya sesuai tenor yang dipilih, kamu juga harus siap pula membayar uang mukanya. Dengan nominal setara 30 persen dari harga rumah, jumlah DP yang mungkin harus dibayarkan tetap mampu mencapai nilai ratusan juta Rupiah. Jika tidak disiapkan dari jauh-jauh hari, mungkin impian memiliki hunian pribadi hanya akan menjadi isapan jempol belaka.

Nah, agar lebih mudah untuk mengumpulkan dana membeli rumah tersebut, simak beberapa tips dan caranya berikut ini.

  1. Sisihkan Bonus dan THRSetidaknya sekali setahun, beberapa karyawan kantoran pasti akan mendapatkan bonus di luar gaji atau THR. Jika tengah berencana untuk membeli rumah, ada baiknya untuk menyisihkannya sebagai dana rumah alih-alih digunakan memenuhi kebutuhan yang kurang mendesak dan tidak penting.Jika disiplin mengalokasikan bonus dan THR untuk kebutuhan ini, rencana membeli rumah tentu akan lebih cepat terwujud. Setidaknya, jenis pemasukan ini mampu membantu kamu untuk mengumpulkan uang muka pembelian rumah via KPR, membayar cicilannya, ataupun mencukupi kebutuhan pembangunan rumah.
  2. Lakukan InvestasiKetika telah memiliki perkiraan anggaran yang dibutuhkan sebagai dana rumah, kamu bisa mulai berinvestasi sebagai sarana untuk mengumpulkannya. Cara ini tentu jauh lebih efektif ketimbang menabung biasa di rekening bank karena mampu memberikan peluang imbal hasil yang menjanjikan.Jika hanya menyimpan uang di rekening bank, bunga yang didapat begitu kecil dan tak berpengaruh terhadap nominal saldo yang tersimpan di dalamnya. Sementara itu, jika menginvestasikannya, kamu bisa mendapatkan imbal hasil mencapai 10 persen per tahunnya asal memilih instrumen investasi yang tepat. Maka, karena itulah mengapa investasi ini dianjurkan untuk dipilih bagi seseorang yang sedang mengumpulkan dana untuk membeli rumah ataupun DP KPR.
  3. Canangkan Gaya Hidup Lebih HematTips lain yang tak kalah pentingnya agar mampu lebih optimal mengumpulkan dana rumah adalah mencanangkan gaya hidup lebih hemat. Dengan tingkat pengeluaran yang lebih kecil, jumlah uang yang bisa disisihkan untuk menabung dana beli rumah tentu akan menjadi lebih besar. Alhasil, kesempatan untuk mewujudkan impian tersebut pun bisa lebih lekas datang.Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan angka pengeluaran adalah dengan mengurangi intensitas makan di luar, rekreasi, dan lain sebagainya. Namun, hal ini tidak serta-merta berarti kamu harus mengabaikan kesehatan mental hingga sama sekali tak memberikan hiburan kepada diri sendiri. Hanya saja, hal tersebut tak lagi menjadi prioritas dan mengurangi alokasi dana untuk kebutuhan tersebut guna menambah anggaran dana membeli rumah.

Tempat Mengumpulkan Dana Rumah yang Ideal

Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, salah satu cara optimal mengumpulkan dana rumah adalah melalui investasi. Alasannya karena produk keuangan tersebut mampu memberi peluang imbal hasil yang bisa mempercepat proses dana pembelian rumah cepat terkumpul.

Pertanyaan adalah instrumen apa saja yang layak dijadikan sebagai wadah investasi untuk kebutuhan ini? Berikut adalah 3 rekomendasinya.

  1. SahamDengan tingginya nominal dana yang harus dikumpulkan untuk membeli rumah, kamu tentu menginginkan sarana investasi dengan peluang imbal hasil paling besar. Salah satu pilihannya adalah saham yang termasuk sebagai instrumen dengan potensi return terbesar ketimbang produk investasi lainnya.Dalam setahun, rata-rata imbal hasil per tahun yang bisa diberikan oleh investasi saham berkisar di angka 10 hingga 15 persen, bahkan lebih. Meski begitu, walaupun mampu memberi peluang cuan paling tinggi, risiko investasi saham juga tidak boleh dikesampingkan. Karena itu, instrumen ini ideal dipilih jika berencana untuk membeli rumah 5 tahun mendatang agar bisa mengantisipasi risikonya.
  2. Reksa DanaSelain saham, reksa dana juga bisa menjadi pilihan investasi dengan tingkat risiko yang relatif lebih mudah ditoleransi. Kendati demikian, peluang keuntungan dari instrumen ini juga tidak kalah menariknya. Selain itu, ada beragam jenis produk reksa dana yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan profil risiko atau kebutuhan sehingga manfaatnya dapat dimaksimalkan.
  3. Investasi EmasRekomendasi yang terakhir, tidak sedikit orang memilih emas sebagai instrumen investasi karena memang masih mampu memberi peluang imbal hasil stabil dan minim risiko. Selain itu, kelebihan investasi ini adalah tingkat likuiditasnya yang terbilang tinggi sehingga relatif mudah dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kapan pun.