Investasi Sejak Dini untuk Siapkan Masa Pensiun, Begini Tipsnya!

Diposting pada

Anda tentu pernah mendengar istilah generasi sandwich. Itulah generasi yang terdesak masalah ekonomi karena harus menanggung keluarganya sendiri. Hati-hati, jangan sampai anak terbebani oleh masa pensiun, karena itu sebaiknya mulai berinvestasi menjadi solusi yang tepat.

Di samping mengajarkan untuk menabung dengan disiplin, hal ini sangat berguna kelak di saat pensiun. Simak beberapa tips berikut yang dapat dipelajari agar investasi berjalan dengan baik dan terkontrol hingga saatnya nanti bisa menikmati pensiun nanti.

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

1. Minimal 10% dari Penghasilan Diinvestasikan

Semakin besar gaji atau penghasilan yang didapatkan setiap bulannya sebagai pengusaha, karyawan atau pegawai, semakin bertambah juga kebutuhan hidup sebab penghasilan dan kebutuhan berkembang berbanding lurus.

Kebutuhan hidup biasanya diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu primer yang merupakan kebutuhan yang mau tidak mau harus terpenuhi, sedangkan kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi dan dapat menunjang hidup. Sementara tersier kebutuhan tersier kebutuhan yang digunakan untuk meningkatkan kenyamanan hidup atau bisa dibilang hanya yang diinginkan.

Seringkali kebanyakan orang tidak sadar bahwa kebutuhan tersier dianggap sebagai kebutuhan sekunder, ada juga yang berpendapat sebaliknya. Untuk itu, buatlah daftar anggaran bulanan dengan mengelompokan setiap kebutuhannya sehingga pengelolaan keuangan bisa berjalan dengan baik termasuk mengalokasikan dana tersebut untuk investasi.

Perlu diingat bahwa investasi jangka panjang dapat dimulai kapan saja. Meskipun gaji atau penghasilan masih rendah, siapapun dapat berinvestasi minimal 10% dari total penghasilan.

2. Pilih Investasi yang Sesuai sebagai Dana Pensiun

  
Pilih investasi yang sesuai

Banyak instrumen investasi yang dapat dipilih sebagai persiapan masa pensiun yang akan datang, di antaranya:

  • Investasi Properti

Investasi properti adalah melakukan pembelian properti seperti rumah, apartemen, tanah, dan sejenisnya. Investasi ini memiliki nilai tinggi untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun. Hal ini harus ditunjang dengan analisa probabilitas peningkatan nilai properti di area tersebut.

Daerah dimana dilakukan pengembangan fasilitas dan infrastruktur akan menyebabkan nilai investasi properti semakin tinggi pula. Sebaliknya, di daerah yang sering mendapatkan bencana atau terjadi perubahan kondisi lingkungan yang tidak aman akan menyebabkan turunya nilai investasi properti di daerah tersebut.

  • Deposito

Deposito adalah bentuk investasi jangka pendek sampai menengah. Sistem penanaman investasi ini mengandalkan bunga investasi dengan nilai bunga statis. Instrumen ini tanpa resiko atau bisa dibilang paling aman dari semua bentuk investasi yang ada sampai saat ini. Karena nilai investasi bertambah dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai jaminan maksimal 2 miliar rupiah. Investasi ini dapat dijadikan menjadi investasi jangka panjang jika disiplin menanamkan modal dan tidak mengurangi investasi di saat perpanjangan investasi dilakukan.

  • Saham dan reksadana

Saham atau reksadana merupakan bentuk investasi dengan tingkat resiko tinggi dengan probabilitas peningkatan nilai investasi yang beragam, tergantung dari kondisi perusahaan.

saham adalah dimana pemilik saham akan mendapatkan deviden dari keuntungan perusahaan setiap tahunnya, sedangkan reksadana adalah campuran antara saham dan obligasi. Analisa untuk memperkirakan nilai saham atau reksadana harus dilakukan untuk mencegah kerugian dari penurunan nilai saham atau reksadana itu sendiri.

Investasi ini dapat digunakan untuk investasi jangka panjang jika saham yang dibeli adalah saham perusahaan yang dinilai dapat bertahan dan berkembang di waktu yang cukup lama.

  • Emas atau dinar

Nilai investasi yang tidak bisa turun selain deposito adalah investasi emas atau dinar. Investasi ini sejatinya tidak mempunyai pertambahan nilai. Investasi ini dinilai bertambah karena penurunan nilai mata uang, sedangkan nilai emas, dinar, atau logam mulia tidak mengalami penurunan. Deviasi penurunan nilai mata uang dengan emas jika dikonversi menjadi persentase per tahun, bisa mencapai 11% pertahunnya.

3. Manfaatkan Auto Investasi dari Perbankan

Hampir semua bank saat ini mempunyai fasilitas auto investasi. Anda dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk menekan kemungkinan terjadinya hilangnya dana investasi untuk keperluan yang lain. Secara tidak langsung fasilitas ini mendisiplinkan seorang investor untuk tetap berinvestasi jangka panjang agar tujuan investasi tercapai sesuai harapan.

4. Investasi Sejak Dini

  
Investasi sejak dini

Sejak awal memiliki penghasilan, sejak itu juga dapat berinvestasi meskipun dengan nilai kecil. Jika melihat ketika masih kecil, pastinya hampir seluruh orang tua mengharuskan anaknya punya tabungan dari uang saku yang disisihkan untuk membeli keperluan yang diinginkan di lain waktu. Sama halnya dengan investasi. Semakin lama mempunyai kesempatan untuk berinvestasi, semakin besar juga nilai investasi yang dapat ditanamkan dan dituai saat pensiun nanti.

5. Ajukan Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan tentu berguna untuk masa pensiun. Usia yang sudah tua, sudah pasti kondisi kesehatan mulai menurun bisa saja akan terserang suatu penyakit, sehingga mengharuskan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin. Belum lagi mahalnya biaya-biaya pengobatan bisa menjadi kendala seseorang.

Namun, kondisi tersebut bisa saja dihindari salah satunya bila seseorang sudah menyiapkan asuransi kesehatan sejak dini. Biaya rutin yang dibayarkan setiap bulannya tentu akan menolong ketika sakit di masa pensiun