7 Strategi Trading Saat Kondisi Pasar Tak Menentu

Diposting pada

Trading merupakan aktivitas jual beli saham dalam jangka pendek untuk memperoleh sejumlah keuntungan. Banyak anak muda melakukannya untuk menambah pemasukan setiap bulan. Sayangnya, jumlah yang diperoleh tidak dapat diprediksi karena tidak menentunya kondisi pasar. 

Untuk mengatasi kondisi seperti ini, diperlukan strategi trading yang pas agar uang yang diinvestasikan bertumbuh. Ini dia beberapa strategi yang bisa diterapkan saat terjun ke dunia trading.

1. Manfaatkan Average Down

Average down merupakan strategi investasi dimana pembelian saham dilakukan saat harganya mengalami penurunan. Strategi ini membantu dalam meminimalisir kerugian atas menurunnya harga saham yang pernah dibeli sebelumnya.

Dengan naiknya harga saham yang dibeli saat ini, setidaknya kerugian yang dialami bisa tercover sendirinya dengan keuntungan saham tersebut. 

Belilah saham yang potensi kenaikan harganya cepat, jadi modalnya bisa diputar lagi untuk memaksimalkan keuntungan. Saham-saham ini biasanya dimiliki oleh emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. 

2. Hindari Sikap Terburu-Buru

Adalah suatu keuntungan saat harga saham turun, jadi kamu bisa meminimalisir uang keluar saat melakukan pembelian. Tapi ingat, jangan terburu-buru memborong saat harganya turun karena ada kemungkinan harganya akan semakin turun dalam hitungan jam. 

Kondisi ini terjadi apabila jumlah penawaran lebih tinggi daripada permintaan. Kamu bisa melihat perbandingannya langsung dari aplikasi yang disediakan oleh sekuritas.

Baca Juga:  Tidak Sama dengan Investasi, Ini Arti Sebenarnya dari Trading, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

3. Penjualan secara Bertahap

Saat harga suatu saham naik, banyak trader berlomba-lomba untuk menjual saham sebelum harganya turun dalam hitungan menit. Kekhawatiran yang wajar mengingat tak menentunya kondisi pasar, tapi alangkah baiknya kalau penjualan tersebut dilakukan secara bertahap.

Alasannya sederhana, yaitu untuk memaksimalkan keuntungan. Harga suatu saham meningkat karena jumlah permintaan banyak. Jika kamu menjual saham sekaligus, maka potensi untuk meraup lebih banyak untung hilang dalam sekejap.

Jika seandainya kepemilikan saham di emiten A sebanyak 50 lot, jual sekitar 20 atau 30 lot saja. Hasil penjualan bisa dibelikan saham lain, sedangkan sisanya dibiarkan mengendap dulu selama beberapa saat.

4. Teknik Day Trading

Kondisi pasar yang tidak menentu dapat diantisipasi dengan teknik day trading, yaitu penjualan dan pembelian saham pada hari yang sama. Pembelian bisa dilakukan di pagi hari saat bursa buka, sedangkan penjualan dilakukan pada jam-jam penutupan bursa.

Dari segi keuntungan, teknik ini untungnya kecil karena rentang pembelian dan penjualan yang sangat singkat. Jadi, jangan harap bisa untung 10% dalam 1 hari. 

Meskipun profit yang diperoleh kecil, setidaknya frekuensi untungnya bisa terjadi beberapa kali dalam sehari atau dalam seminggu. Kuncinya tergantung pada saham yang dibeli.

5. Manfaatkan Fasilitas Margin

Jika keterbatasan dana menjadi penghalang saat trading, jangan ragu memanfaatkan fasilitas margin. Salah satu sekuritas yang menyediakannya adalah Mandiri Sekuritas. 

Fasilitas ini memungkinkan untuk membeli saham hari ini dan membayarnya nanti. Waktu jatuh tempo pembayaran adalah H+2 dari tanggal pembelian.

Adapun biaya yang dikenakan kepada nasabah sebesar 0,05% per hari dihitung dari total pembelian. Setelah pembayaran selesai, kamu bisa membeli saham lainnya tanpa dikenakan suspend buy.

6. Bijak Memilih Saham

Agar tidak merugi, sebaiknya beli saham secara bijak. Dalam arti, jangan hanya mengikuti tren karena saham tersebut lagi banyak diperbincangkan saat ini. Lihat siapa emitennya dan bagaimana kinerjanya dalam beberapa tahun terakhir.

Saham yang direkomendasikan adalah yang tergabung dalam indeks LQ45 atau IDX30. Emiten di dalamnya memiliki kinerja fundamental yang bagus. Meskipun harganya saat ini turun, dalam beberapa hari atau minggu kemudian akan kembali normal.

Berbeda dengan saham gorengan atau yang mendadak tren. Harganya mungkin cepat naik, tapi juga cepat turun atau parahnya lagi tidak memiliki volume perdagangan.

7. Alihkan sebagian Modal untuk Deposito

Mengingat kondisi pasar tak menentu, ada baiknya alihkan sebagian modal untuk membuka rekening deposito. Persentase keuntungan deposito jauh lebih stabil daripada instrumen lainnya, jadi masih bisa menikmati keuntungan walaupun jumlahnya kecil.

Ketika saham mengalami penurunan, kamu tidak terlalu terbebani karena kerugian tersebut dapat dicover dari bunga perolehan deposito. 

Tentukan jangka waktu deposito yang diinginkan, apakah itu 1, 3, 6, atau 12 bulan. Jangka waktu akan mempengaruhi besar kecilnya suku bunga yang diperoleh saat deposito jatuh tempo.